Malam para Figuran Asmara ...
Postingan kali ini sangatlah special, Martabak telor pun kalah jauh pasalnya sekarang saya mau menuliskan tentang satu sosok yang efeknya masih terus terasa hingga sekarang dan menurut buku "100 orang paling berpengaruh didunia" Beliau menempati posisi teratas.
Dia adalah nabi Muhamma SAW, nabi penutup yang membawa suri tauladan untuk kita contoh supaya bisa hidup bahagia dunia dan akhirat. Hari ini, tanggal 14 januari 2013 merupakan hari kelahirannya, sudah seharusnya saya sebagai orang yang memeluk agama Islam memperingatinya sebagai bentuk kecintaan kepadanya. Dan semoga saja sehabis postingan ini selesai saya tulis, rasa cinta kalian yang membaca bisa semakin bertambah khususnya saya sendiri.
Sejujurnya, kalo ngebahas tentang dimana dan kapan tepatnya beliau lahir kalian bisa cari sendiri di wikipedia atau mbah google soalnya disana banyak sekali web atau blog yang ngejelasin. Namun buat kali ini saya kepengen nyeritain apa yang saya alami sekaligus berbagi pengalaman dihari yang begitu sangat istimewa bagi semua pemeluk agama islam.
Here We goes ....
Tadi pagi, ayah di undang ke sebuah acara muludan ( nama acara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW). Tapi, dikarenakan si babeh sedang ada urusan, akhirnya diutuslah saya untuk hadir ke acara tersebut buat mewakili babeh. Mulanya sih, agak terpaksa datang kesana soalnya pasti banyak banget bapak - bapak yang hadir dan saya bakalan menjadi seorang pria bujang yang ada disana. Namun karena takut disebut anak durhaka saya akhirnya mengiyakan saja soalnya kata babeh pas acara gitu selalu banyak makanan gratisnya.
Tidak mau menjadi pria bujang yang hadir disana sendirian, saya berinisiatif mengajak salah seorang teman namanya Deri. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya beri pengertian ditambah bohong dikit, dia pun langsung ganti stelan baju kemeja memakai peci dan melangkah ke mesjid daerah rumah.
Benar saja apa yang babeh bilang, Baru aja datang kesana panitia langsung ngasih saya dan deri sebuah kotak berisi makanan ringan gitu. Saya dan deri pun lalu bergegas masuk mesjid dan mencari tempat duduk yang bisa bersandar.
Sejam berlalu, acara terasa membosankan sejauh mata memandang hanya terlihat kumpulan bapak - bapak berpeci dan ibu - ibu paru baya yang sedang berusaha membuka matanya melawan kantuk. Padahal saya berharap siapa tau di acara tersebut saya bisa menemukan sebuah gadis berkerudung yang bisa dijadikan pasangan. Sayangnya, harapan tinggal lah harapan, karena tidak satupun saya melihat gadis yang datang ke acara tersebut.
Memasuki jam 10an lebih, muncullah seorang penceramah yang membagikan materi tentang Maulid Nabi Muhammad. Diantara banyak bahasan yang dia bagikan kala itu ada beberapa yang hingga sekarang masih terus terngiang dalam benak saya. Diantaranya adalah salah satu cara agar dapat semakin mencintai Nabi Muhammad SAW yaitu dengan terus menerapkan apa yang dicontohkan beliau dalam kehidupan sehari - hari.
Sejenak saya merenung, pikiran saya mulai membuka kenangan masa lalu. Tentang kebiasaan yang sering dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Dulu, kira - kira 10 atau 15 tahun yang lalu, saat muludan kayak gini, pasti semua orang antusias. Sehari sebelum muludan tiba, pasti kita sebagai anak - anak diajakin untuk ikutan pawai obor mengelilingi desa. Tetapi, waktu yang berlalu merubah semuanya, tradisi tersebut perlahan hilang, Sekarang orang paling kebanyakan anak muda memperingatinya dengan memasang status dimedia social. Terkadang sesuatu yang dulu, meskipun terlihatnya kuno tapi membuat rindu.
Ditengah ceramah para jamaah tertawa, entah apa yang penceramah katakan yang jelas tawa itu memecah lamunan saya kala itu. Setengah bingung saya pun ikut tertawa padahal saya tidak tau lelucon apa yang dikatakan pak ustadz. "Lah kenapa ente ketawa ?", tanya deri , "Gak tau, yang penting ketawa bro biar disangka memperhatikan hahahaha".
Di akhir ceramahnya ustadz tersebut menutup dengan sebuah kalimat, "Cintailah diri sendiri, niscaya kita akan mencintai Allah, Rasul dan Agama kita". Saya dan deri terdiam beberapa saat, bukan ... bukan karena kita tersentuh dengan perkataan pak ustadz melainkan melihat nasi tumpeng yang terliat lebih seksi dari biasanya serta sepiring kue lapis yang warnanya begitu cantik.
Sekitar jam setenga 12an lebih kita pun memilih pulang disaat acara masih berlangsung. Soalnya sesuatu yang paling saya benci muncul diacara tersebut. Datang salah seorang caleg mempromosikan dirinya, seolah berkata "pilihlah saya". Kadang kesel juga sih sama caleg atau segala yang berbau politik. Kenapa ketika mereka muncul tidak pernah tau waktu. Masa iya diacara begitu mempromosikan diri, itulah alasannya kenapa saya sangat benci politik.
Sepulangnya dari acara tersebut, saya membawa seseuatu baru selain kotak makanan. Saya serasa disadarkan secara gak langsung, kalau rasa cinta saya kepada seorang yang nantinya bakalan menyelamatkan di hari akhir mulai berkurang malah tanpa sadar sering hilang oleh cinta kepada seseorang, cinta pada barang dan lain sebagainya. Semoga setelah postingan ini selesai, saya selalu disadarkan untuk semakin mencintainya, Mencintai seorang sosok luar biasa bernama Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar