Minggu, 21 Juli 2013

Semangat Ibadah yang ikut menurun Diantara Harga cabai yang Menurun

waktu cepat berganti membuat ramadhan kali ini terasa begitu cepat berlalu. 12 hari sudah kita semua menjalani ibadah Puasa dibulan Ramadhan 1434 H. Tentunya, Sepekan lebih terlewati meninggalkan berbagai cerita untuk dikenang kedepannya dan masalah yang untuk diselesaikan.

Ada beberapa hal yang membahagiakan diantara banyak hal yang perlu direnungkan. Ketika saya melihat informasi di www.teraspos.com . Dalam salah satu beritanya ditulis, Menginjak pertengahan ramadhan sekarang Harga Cabai rawit mulai menurun diantara berbagai harga bahan pangan yang menjulang tinggi, menginjak harga 60an yang mulanya sempat naik tinggi hingga menembus angka 120 ribu ketika awal bulan Puasa. Kabar baik bagi semua pecinta pedas dinegara Indonesia.

Setelah membaca kabar baik tersebut saya mulai menyadari ada hal yang harus sejenak direnungkan, lalu diperbaiki baik untuk diri saya sendiri ataupun semua orang yang melaksanakan Ibadah shaum.


Entah sudah menjadi tradisi atau kebiasaan, Kebanyakan masyarakat kita termasuk saya sendiri disaat ramadhan tiba setiap tahunnya, pada minggu awal Semangat untuk melewati ramadhan terasa menggelora didada, semua orang begitu antusias untuk melaksanakan sahur, Shaum Dan salat Tarawih. Namun, Memasuki minggu selanjutnya semangat tersebut lambat laun menurun. Mesjid yang mulanya terasa sesak karena banyak shaf berjejer untuk melaksanakan shalat tarawih lama kelamaan hanya bersisakan beberapa shaf, mesjid pun terasa lebih luas dibanding hari sebelumnya. Begitu juga saat berpuasa serta sahur, Ketika minggu pertama hampir semua orang berusaha melaksanakannya tetapi bersamaan masuk pertengahan ramadhan sebagian orang mulai kurang memperhatikannya lagi. Sehingga rasanya Bulan ramadhan tidak ada bedanya dengan Bulan - bulan yang lain.

Ketika Awal Ramadhan


Ketika Memasuki hari Ke 8 dan selanjutnya


Padahal sejatinya Bulan Ramadhan adalah Bulan yang penuh Berkah, Segala jenis ibadah ganjarannya dilipatgandakan oleh Allah SWT apalagi jika kita bisa mendapatkan satu malam yang lebih baik dibanding seribu bulan : Lailatul Qadr dan itu bisa kita dapat dimalam - malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.

Memang kadar keimanan kita sebagai ada kesamaannya dengan harga cabai, Kadang bisa naik kadang juga tanpa sadar menurun.  Memang inilah Hidup semuanya serba berpasangan ada hitam ada putih, Ada naik ada Turun. Semoga diantara Harga Cabai yang turun kualitas ibadah kita disisa ramadhan yang tinggal beberapa minggu lagi semakin naik setiap harinya. Sebab tidak ada seorang pun yang mampu memastikan kita semua bisa merasakan keadaan Ramadhan tahun depan. 

Diakhir posting, Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya." (HR Ahmad 1596)

Semoga sabda Rasulullah diatas mengembalikan semangat yang mulai hilang dipertengahan ramadhan.

Referensi Tulisan : "Di Bogor Harga Cabai Rawit Turun Drastis" http://nasional.teraspos.com/read/2013/07/16/55097/di-bogor-harga-cabai-rawit-turun-drastis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar