Private Holiday Dipinggiran Surga

Sepanjang perjalanan dalam bus, saya terus membayangkan tentang liburan kali ini. Mendatangi sebuah pulau asing yang belum pernah sekalipun dikunjungi. Sengaja saya berangkat sendirian, Tujuannya adalah saya ingin merealisasikan sebuah Private Holiday untuk menghilangkan pikiran dari sibuknya dunia, dari para pasangan yang mengumbar kemesraan ditwitter dan dari ketidakberesan yang terjadi dinegeri ini. Karena menurut info yang saya dapatkan di google tempat yang akan saya datangi cocok sekali untuk melakukan Private Holiday.

Private holiday adalah istilah saya sendiri, artinya sebuah liburan dimana hanya ada saya – alam – Tuhan.

Tanpa terasa bersama alunan lagu first love nikka costa yang berakhir, bus yang saya tumpangi sampai disebuah pelabuhan bernama Muara Angke. Dari kejauhan kapal rakyat yang akan mengangkut saya menuju pulau tersebut terlihat. 15 menit waktu berlalu, setelah kapal terisi muatan, kapal mulai berangkat memecah ombak tenang serta meninggalkan dinginnya udara pagi yang masih terasa menusuk disela – sela jaket yang saya pakai.

Saya duduk diburitan kapal bersama beberapa orang yang sedang mencari angle tepat untuk dipoto lalu kemudian diupload diinstagram. 50 menit perjalanan berlalu, mata pun terasa segar karena disuguhi hamparan lautan biru yang cukup bersih, sangat berbeda dibanding air laut yang saya lihat ketika berada dipelabuhan muara angke agak hitam penuh dengan polusi.

Sekitar 2,5 jam perjalanan, saya sampai sebuah pulau bernama Tidung. Rasa lelah perjalanan hilang sudah ketika melihat maha karya sang Pencipta yang luar biasa berbentuk Pasir putih halus, air laut biru jernih dan deretan pohon mangrove berjejer rapih. Sejenak saya terdiam menikmati keindahan alam tidung untuk pertama kali, kemudian saya berbegas mencari homestay untuk meletakan ransel dan istirahat sebentar.

Petualang langsung dilanjutkan dengan menyewa sepedah yang disediakan oleh pengelola pulau. Harganya sesuai dengan kantong para traveler nekad. Sepedah pun mulai saya kayuh meninggalkan tempat penyewaan dan mulai mengelilingi pesisir pantai. Walaupun hari itu terik matahari begitu terasa menusuk bahu namun cepat didinginkan oleh semilir angin pantai yang meniup cukup kencang. Panjangnya jembatan cinta saya lewati tanpa merasa kelelahan sedikitpun . Terlihat ada yang sedang berpacaran disana, Ada yang melompat, dan tetap banyak yang sedang berkenalan mencari orang yang tepat. Saya ? mencoba untuk melakukan hal non-mainstream yaitu menyimpan sepedah lalu mencari angle tepat buat berpoto kemudian diupload dipath dan instagram dengan hastag #privateholidaytidung #nice #indonesia #indahsekali #tapisayang #sendirian

Sehabis melewati jembatan cinta, saya beristirahat dibawah pohon kelapa yang cukup besar. Terlihat didepan sana 3 orang anak kira – kira seumuran 12 hingga 14 tahun sedang bermain air dipinggiran pantai sambil sesekali saling melemparkan pasir basah ke arah temannya. Ada tawa. Ada kebahagian terpancar diwajah mereka. Sehingga membuat saya terpacu untuk ikut berenang. Tak peduli panasnya siang itu, Serentak badan saya ceburkan ke air. Terasa kesegaran merambah keseluruh tubuh. Saya melihat kebawah, dibalik air laut yang jernih terlihat binatang – binatang laut bersembunyi diantara pasir yang terbawa air.

Deretan pohon kelapa yang menari bergerak mengikuti arah angin, hamparan laut biru bersih dan pasir putih membuat saya lupa akan waktu. Hingga tanpa terasa, matahari terlihat akan tengelam disebelah barat tepat diantara luasnya laut yang tidak bertepi.

Saya bergegas membuat kopi dan duduk dipinggiran homestay untuk melihat sesuatu yang kadang selalu saya lewatkan ketika dibandung. Lalu lagu iwan fals – kemesraan sengaja saya play. “…sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam, suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta, Ada hati perlahan erat bersatu, getar seluruh jiwa tercurah saat itu...” bersamaan dengan lirik tersebut sang Fajar mulai menghilang seperti ditelan lautan.

“Saya tertegun, merinding melihat ini, kopi yang saya pegang mendingin lebih cepat dari biasanya, pandangan pun terus tertumpu pada deretan ombak menyatu menjadi suara yang merdu, Langit cerah berganti menjadi semu, ketika matahari berlalu dilautan biru. ketika itu saya merasa dekat bersama Tuhan yang maha Pemberi Nikmat, dalam sebuah sunset indah yang akan selalu saya rindu di Kepulauan Seribu.”

Namun, terdengar teriakan “Tong..Jangan molor aja lu!, Bangun! Itu warnet buka kampreet”. Perlahan saya coba mengenali suara tadi, Lambat laun saya menyadari dan ternyata suara itu muncul dari salah seorang teman saya. Sampai pada akhirnya saya sadar , kalau semua itu hanya mimpi. 

Ada satu hal yang sangat saya sayangkan, Kenapa harus dibangunkan padahal masih ada tempat yang ingin saya kunjungi dikepulauan seribu, diantaranya adalah :

          Pertama, Pulau Putri. Kalau kata orang sih disana tempat paling cocok untuk berwisata dengan putra – putri bagi yang udah punya anak. Namun, tidak menutup kemungkinan buat mereka yang masih sendiri. Karena disana banyak “something” yang bakalan ngebuat kalian lupa kalo status kalian sedang sendiri. Yang paling terkenal adalah Undersea Aquarium, Jadi kalian bisa masuk kesebuah lorong dibawah laut seluas kira - kira 8 hectar dengan kaca tembus pandang dipinggirnya. sehingga sejauh mata memandang ke sekeliling bakal terlihat Ikan – ikan khas yang ada dikepulauan seribu diperindah juga oleh terumbu karang yang masih terawat dengan baik.

Kedua, Pulau Pantara, Menurut informasi yang saya dapat dari google, pulau ini merupakan resort terjauh dikepulauan seribu. Itu sama halnya untuk kesini membutuhkan waktu dan energi yang ekstra. Tapi, saya jamin itu semua akan terganti ketika anda semua sampai kesini. Karena menurut informasi Air laut dipulau ini paling jernih mungkin hampir sama dengan raja ampat, sehingga akan tampak gradasi warna hingga ke biru tua.  Pesisir pantainya cukup mempesona bisa dikatakan inilah surga terpencil di utara Jakarta. 

Ketiga, Pulau Kotok. Jika kalian mengunjungi pulau ini, hal pertama yang akan didapat adalah keanehan warna air laut. Soalnya disini air lautnya terlihat berwarna agak kehijau-hijauan. Itu bisa terjadi karena disana terdapat banyak pohon sehingga diantara air laut yang jernih terlihat siluet pantulan warna pohon yang hijau. Kemudian disana juga ada jalan yang dibuat dari kayu dan sengaja dibuat diatas air laut, sepanjang jalan tersebut terdapat lampu – lampu yang didesign classic untuk menampilkan kesan yang natural.

Sebenarnya masih banyak panorama Alam yang sangat indah di Kepulauan Seribu, misalnya Pulau Pari, Pulau Bidadari, Pulau Harapan, Pulau Ayer, Dan lain – lain. Meskipun saya coba jabarkan disini sekarang, saya rasa kata tidak akan mampu mendeskripsikan betapa indahnya Kepulauan Seribu. dan Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah Mendatanginya secara Langsung. Jangan takut akan biaya, Sebab kalo ingin kesana budgetnya cukup bersahabat dengan kantong kita.

Sejujurnya saya belum pernah kesana, tapi hingga posting ini menginjak kalimat terakhir ada rasa merinding ketika menuliskan betapa Sempurnanya Ciptaan Tuhan yang bernama Kepulauan Seribu. Mungkin, someday saya akan kembali menuliskannya lebih indah jika saya bisa benar – benar sudah kesana dan menikmati Panorama alam disana secara langsung bukan hanya foto dan video.

Karena setiap orang didunia ini butuh bersantai, Dan tempat paling sempurna untuk itu adalah pantai.

beberapa Foto yang menggambarkan Indahnya Kepulauan Seribu

 Jernihnya laut disalah satu pulau Di Kepulauan Seribu

 Hampir semua Pulau di Kepulauan Mempunyai Terumbu Karang yang indah dan sangat Cocok Untuk melakukan Diving

 Pulau Bidadari

 Sebuah Pesisir pantai Kepulauan Seribu

Jembatan Cinta Pulau Tidung

Dan Terakhir .....

Video Clip Endah Ft Rhesa - Waiting berlokasi Disalah Satu Kepulauan Seribu, Lihatlah betapa tenangnya suasana disana  (kalo Engga salah di Pulau Pari)

Jadi kapan rencana Private Holiday di Pinggiran Surga ini ? :)

Tulisan ini untuk mengikuti Lomba yang diadakan @vivalog dan @jakartatourism