Minggu, 13 Oktober 2013

Happy Weeding My Brother :)

Selamat malam Figuran Asmara …

Akhirnya setelah nunggu cukup lama yang diisi oleh banyak persiapan – persiapan. Hari ini minggu tanggal 13 oktober acara pernikahan tersebut berlangsung. Kesibukan udah terlihat dari pagi, sekitar pukul 4 hingga 7 semua orang yang ada dirumah pada bersiap mempercakep dirinya sebelum berangkat. Ada yang sibuk ngantri buat masuk kamar mandi, ada yang sedang sibuk dirias oleh perias dan ada pula yang sibuk ngehabisin makanan.

Karena kemarin malam sodara pada ngajakin remi hingga jam setengah 3an, alhasil saya tidak bisa memejamkan mata ini dan harus memaksakan untuk tetap terbangun sebab saya diamanahi tugas menjadi tukang poto buat ngabadiin setiap moment disana. Sebenarnya sih agak bingung juga kenapa bisa ditugasin jadi fotografer, soalnya saya tuh jarang pegang kamera namun ketika kaka berkata, “Aa yakin kamu bisa”, dengan penuh keyakinan seraya mengelus pundak. Dan ternyata keyakinan kakak memang beralasan.

Sesampainya digedung tempat nikahan, saya langsung menjalankan tugas dengan motoin setiap orang yang ikut ngater. Selain saudara diantara mereka yang nganter ada juga mantan saya yang notabene masih saudara gitu, jadi kamera saya arahkan terus menerus memotret wajahnya yang dipenuhi bedak setebal 60cm. Tetapi justru sehabis mengarahkan lensa camera ke wajahnya, saya menemukan berbagai inspirasi sehingga mampu menemukan alasan kakak mengamanahi saya tugas ini.

Setiap moment terjadi, saya abadikan semuanya dalam foto. Namun saya lebih seneng ngambil foto mereka yang sedang tidak menyadari difoto. Soalnya ekspresinya apa adanya gimana gitu dan hasilnya saya ngedapetin ekspresi wajah kakak yang tegang, salah satu saudara lelaki yang sedang menguap dan dia yang sedang ngupil.

Dan ada yang berubah ketika kakak sedang mengucapkan izab qobul. Mungkin saya merasakan apa yang sedang kakak rasakan, tegang saat mengucapkan janji setianya serta haru saat mengetahui ucapan izab qabulnya lancar. Entah harus berkata apa, yang jelas saya ikut ngerasa bahagia dan hanya bisa mengatakannya dalam jepretan lensa kamera.






Sehabis izab qabul, acara kemudian dilanjutkan ke saweran. Buat yang belum tau, saweran adalah salah satu tradisi masyarakat sunda dipernikahan, melempar – lemparkan koin dan permen ke tamu undangan. Kalo kata orang sunda sih arti saweran tuh sebagai cara membagikan kebahagian agar semua tamu pun ikut merasa bahagia.

Setelah berbagai acara dilakukan, saat yang paling saya tunggupun datang. Ya,  prasmanan, waktunya makan gratis sebanyak – banyaknya. Gratisss broo…gratis…dimana lagi coba bisa makan gratis selain dikondangan. Banyaknya tamu undangan yang hadir ngebuat saya dan semua teman harus rela mengantri untuk mengambil sepiring nasi serta lauk pauk. Memalukannya, disela – sela sedang mengantri salah seorang teman, namanya obi. Ngedeketin seorang wanit lalu minta poto bareng, katanya sih buat manas – manasin mantan.

Sekitar 10 menitan ngantri, akhirnya tiba bagi saya menyenangkan perut. Tanpa banyak mikir, semua lauk pauk saya ambil dan disatukan dalam sebuah piring. Sehabis ngambil makanan saya baru kepikiran, ini gimana rasanya kalo semua jenis lauk pauk yang berbeda dimakan secara bersamaan. Dan entah lapar entah memang doyan saya berhasil melahap semua layaknya anak kecil yang udah 3 hari gak makan.

Diantara sibuknya hari tadi, ada hal yang ngebuat saya sedikit terharu. Ketika bersalaman memberi selamat sama kakak, reflek saya langsung memeluk dia. Ya, sepanjang saya hidup sampai sekarang sekitar 23 tahun, ini kali pertamanya saya memeluk dia. Terasa nyaman, terasa sedih mungkin karena tau dia sekarang bakalan berbeda sehabis menikah soalnya konsentrasinya bakal menjadi dua antara keluarga dan keluarga kecilnya kelak. Jujur, saya sangat nyesel kenapa saya melewatkan pelukan kakak selama 23 tahun ini.

Tepat pukul 12 siang, setelah motoin cewe – cewe cakep yang berpakaian kebaya seksi, nyobain setiap makanan yang disedian disana dan bikin sedikit ketidakberesan. saya pamitan pulang sama kaka sebab semua tugas udah berhasil saya jalankan dengan baik. Tinggal satu lagi yang harus saya lakukan yaitu menjadikan kumpulan foto tersebut menjadi sebuah video documenter.

Untuk kesekian kalinya, saya kembali belajar banyak hal dimoment pernikahan kakak.

Saya belajar, dalam hidup ada waktunya setiap orang bakalan memilih keputusan terbaik dalam hidupnya ketika dipenuhi kesiapan. Seperti kakak yang menikah hari ini. Saya juga belajar, setiap orang akan mengambil alih tugas dihidupnya walaupun dirasa belum siap. Ya, sekarang saya akan menjadi tulang punggung untuk keluarga melanjutkan tugas yang selama ini kakak jalankan. Terakhir, saya belajar, tidak pernah ada hal yang paling membahagiakan selain mencoba menerima setiap kekurangan pasangan dan mengakhirinya dalam sebuah pernikahan.


Yes, today I feel so happy. Mohon doanya semoga pernikahan kakak hari ini, dijadikan pernikahan yang sakinah, mawardah, dan warahman. Serta cepat menghadirkan saudara kecil yang bisa saya gendong. Terimakasih juga buat setiap doa yang kalian ucapin sehingga acara nikahan kali ini dipenuhi kelancaran. Tinggal saya deh yang harus mengalami tegangnya melewati akad nikah dalam keluarga hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar