Selamat malam Figuran Asmara
Hari yang tidak ditunggu akhirnya
tiba, sebelumnya saya gak ngebayangin masih diberi kepercayaan sehat dan umur
oleh Allah hingga sekarang. 6 oktober merupakan neraka bagi saya, pasalnya
ditanggal tersebut banyak orang yang minta traktiran, ngajakin karokean dan
ngebanjur tubuh sexy ini dengan segala macam jenis air, dari yang bersih sampe
paling kotor. Belum lagi ditambah terigu sama telor, makin menderita aja deh
saya ditanggal 6.
6 oktober, 23 silam adalah
tanggal dimana lahirnya seorang pria nan baik, rupawan. Pria yang kadar
kegantengannya jauh banget sama ariel noah. Pria yang diberkahi kharisma untuk
membuat banyak wanita dan pria terpikat. Namun, kehidupan serta kisah asmara
yang dia alami membuatnya dianggap sebagai manusia figuran.
Ulang tahun tuh gak jauh beda
sama Tahun baru, keduanya merupakan moment pergantian hal lama berupa cerita ke
berbagai hal baru yang masih abu – abu. Bagi saya, moment ulang paling pas
untuk introspeksi dibanding hari – hari lainnya. Selain sangat tepat buat
melanjutkan langkah mengejar apa yang diinginkan, juga meninggalkan sesuatu
yang memang ingin dihilangkan.
Banyak hal terjadi sepanjang
setahun ini, ditahun sekarang mimpi menjadi penulis semakin membuat saya
penasaran meraihnya. Tahun ini, saya pertama kali berhasil menjuarai perlombaan
menulis. Ditahun ini juga saya diberi kepercayaan menjadi ketua karang taruna.
Selain berbagai hal yang saya dapat banyak hal juga yang saya tinggalkan
sengaja atau tidak sengaja. Mulai dari warnet struggle yang udah hampir 4 tahun
memberi kenyamanan koneksi internet bagi saya terpaksa harus ditutup karena si
yang punya kontrakan gak mengontrakan lagi kontrakannya. Meninggalkan berbagai
hati yang dirasa mampu memberi kenyamanan bagi saya dan banyak lainnya.
Sejujurnya sih setiap ulang tahun
saya selalu merasa khawatir. Pertama adalah takut disiksa oleh berbagai macam
jenis air, telor dan terigu. Pertambahan umur juga menandakan jatah saya buat
hidup semakin berkurang diantara berbagai rencana yang belum mampu
direalisasikan. Andai waktu berjalan pelan pasti saya akan mencoba
merealisasikan rencana tersebut perlahan demi perlahan.
Namun, diantara berbagai
kekhawatiran dan keresahan berkurangnya usia. Tahun ini, ulang tahun saya
terasa berbeda walaupun tidak ada wanita yang siang siang datang sambil membawa
kue dan bingkisan buku dear zarry’s seperti tahun kemarin. Ada kejadian yang
membuat saya bersyukur bisa melewatkan tanggal 6 oktober sekarang.
Pertama, Hari ini banyak sekali
orang yang memberi doa terbaiknya untuk saya baik lewat twiter, facebook,
blackberry messeger ataupun sms. Ada yang mendoakan cepet sukseslah, Cepet
nemuin jodoh, dan cepat menjadi penulis. Tetapi diantara doa bagus yang terucap
hari ini ada satu ucapan dan doa yang membuat saya agak kesal ketika
membacanya. Nih sengaja saya printscreen ucapannya biar kalian yang ngeliat
gimana ngeselinnya doa dia.
Semoga Tuhan segera Menurunkan azab kepadanya
Kedua, Walaupun gak ngedapetin
kue ulang tahun seperti kemarin. Ada sesuatu yang saya dapetin, dan saya rasa
itu lebih dari sekedar kue ulang tahun yang habis dalam sekali makan. Kakak
tercinta ngasih saya modem, katanya sih untuk mendukung saya nulis sambil
mencari peluang – peluang ngehasilin uang buat bekel nulis. Mungkin dia mulai
menyadari kalau adiknya yang ganteng ini tidak pernah bisa jauh – jauh dari
internet, dan mudah – mudah dengan terjaminnya koneksi internet saya bisa semakin
rajin dalam nulis diiringi tulisan saya yang makin membaik juga.
Ketiga, meskipun belum menemukan
seorang yang pas untuk dijadikan partner belajar menerima perbedaan. Dia (
wanita pemain MU bernomor punggung 17 ), jadi orang pertama yang mengucapkan
ucapan selamat ke saya. Entah karena takut kelupaan atau memang ingin menjadi
orang pertama sebelum datangnya pukul 12 tepat, dia langsung mengutarakan
harapannya dimoment pertambahan umur ini. Tadi juga, sehabis magrib dia
menepati janji mengembalikan flashdisk saya sambil ngebeliin 2 bungkus susu
murni.
Terakhir, memang yang namanya
orang kalo tau temannya ulang tahun pasti pada semangat ngasih penderitaan sama
dia. Kayak barusan aja, gak ngeliat kondisi cuaca malam yang lagi dingin –
dinginnya, seluruh teman saya menjalankan rencana busuknya. Ketika sedang asik
ngobrol tentang Ehen ( Artis pria terkenal dikampung ) yang akan segera melepas
masa lajangnya diantara tawa keras yang mereka keluarkan salah seorang teman
namanya robi, langsung aja megangin saya. Merasa akan diperkosa saya pun mulai
berontak meronta – ronta melepaskan pelukannya. Sayangnya, tenaga robi lebih
kuat dibanding saya sehingga saya memilih pasrah. Dari kejauhan salah seorang
teman datang sambil membawa plastik berisi air. “JEBREEEEEDDD” seplastik air
mengenai robi HAHAHAHA. Baru saja berbahagia lepas dari serangan pertama
serangan lainnya mulai berdatangan, alhasil seluruh badan dibasahi oleh
berbagai jenis air.
Merasa belum puas, Mereka lalu mengikat
saya disebuah pohon. Layaknya seorang narapidana yang akan dieksekusi mati
karena kasus mencabuli puluhan ayam. “JEBREEEED” seember air membasuh seluruh
tubuh membuat saya mandi kembang malam ini. Untungnya aja, tahun sekarang
mereka sedikit berbaik hati tidak menambah penderitaan dengan melempar telor
dan terigu. Tapi itu semua cukup membuat alergi dingin saya kambuh.
Intinya sih, saya bersyukur
sekali tuhan masih memberi kepecayaan kepada saya diantara umur saya yang makin
berkurang. 23…23…23…ternyata umur saya udah enggak muda lagi, Mungkin udah
saatnya mulai berpikir sesuatu yang lebih serius baik hidup, cinta ataupun
karier.
Tetapi terkadang saya rindu jadi
anak kecil, Menjadi seorang yang tidak pernah mempersoalkan perbedaan, tidak
pernah bisa marah hingga mingguan dan hanya mencari tahu bagaimana agar bisa
terus tertawa. Memang tua itu pasti, dewasa itu pilihan dan kekanak - kanakan
adalah kebutuhan. Sebab sesekali kita harus melihat sesuatu seperti anak kecil
melihatnya secara jujur dan apa adanya.
Bagi saya, Salah satu cara untuk
menjadi dewasa adalah tetap belajar menjadi kanak – kanak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar