Selamat malam FIguran Asmara …
Waaa bumi ini terasa agak lebih
luas semenjak hari kemarin, mungkin banyak mereka yang memiliki kelebihan lemak
menjadi korban idul adha. Muehehehe. Saya juga khawatir salah seorang teman
paling gemuk yang saya punya sudah lebih menjadi satu diantaranya soalnya
hingga sekarang dia gak ada kabar, terakhir saya ngobrol saat malam takbiran,
karena takut diculik kemudian disembelih dia langsung ganti bb trus gak pasang
display picture. Semoga saja dia tidak apa – apa haha.
Ngomongin masalah idul adha pasti
gak bisa lepas dari yang namanya daging, ntah itu daging sapi ataupun kambing.
Memang idul adha merupakan moment perbaikan gizi buat yang jarang nemu daging
kayak saya tapi terkadang pas ngeliat banyak daging dirumah agak bosen gimana
gitu, dasar manusia emang paling sulit mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan
diberikan padanya.
Idul adha tahun ini cukup ngebuat
saya miris, sebab tadi subuh saya ngeliat sebuah berita disalah satu chanel
swasta. Katanya, banyak orang desak – desakan demi mendapatkan setengah /
sekilo daging sapi ataupun kambing. Bahkan gak sedikit juga dari mereka sampe
harus pingsan karena kelamaan mengantri. Indonesia, Indonesia, memang selalu
terdapat hal miris disetiap moment – moment penting.
Kalo enggak salah, sekitar 3
tahun kebelakang saya pernah menulis postingan tentang berqurban diblog ini.
Disaat postingan tersebut diterbitkan mulai muncul rasa ingin berqurban, namun
hingga tahun sekarang niat hanyalah sebuah niat, saya belum mampu
merealisasikan niat itu.
Jika ngomongin masalah niat
berqurban, sejujurnya saya malu sendiri ketika melihat sebuah acara talk show
disalah satu chanel berinisial TV ONE. Pembicaranya adalah ustadz favorit saya
yaitu ust. Yusuf Mansur. Selain beliau ada juga seorang ibu, ntah siapa namanya
saya agak lupa, dia merupakan seorang ibu yang (maaf) agak berkekurangan tetapi
mampu berqurban sapi.
Sepanjang acara ibu tersebut
menceritakan pengalaman mengumpulkan uang agar bisa berqurban tahun ini. Secara
sadar, dia mengumpulkan sedikit demi sedikit uang penghasilannya sampe mampu
membeli sapi yang tahun sekarang harganya sekitar 12 – 15 jutaan. Ketika sang
pembawa acara bertanya , “kenapa ibu mau berqurban bukannya ibu masih
berkekurangan?” , dengan yakin dia menjawab, “karena saya islam mas”.
Saya agak terdiam mendengar
jawabannya, ketika beliau yang masih berkekurangan masih berpikiran untuk
menyisihkan sedikit uangnya agar bisa berqurban, saya yang mungkin bisa
dibilang berkecukupan masih belum bisa melakukan itu. Saya masih kepikiran mengumpulkan
uang untuk membeli gadget super keren, mobil, pacaran dan banyak lainnya.
Bukannya mulai berpikir menyisihkan sedikit agar niat berkurban segera
terealisasi.
Sehabis menonton acara talk show
tersebut saya merasa malu sama diri sendiri. Kenapa niat saya tidak sekuat si
ibu itu? Kenapa saya malah berpikiran harus sukses dulu agar bisa merealisasikan
recana berqurban ? padahal seharusnya saya menyadari, kita gak akan pernah tau
sampe kapan bisa tetap berada didunia ini, siapa yang bisa memastikan besok
kita masih bisa bernafas senyaman hari sekarang.
Selain talkshow, diacara berita
lainnya banyak juga mereka yang (maaf) masih berkekurangan namun mampu
berqurban. Ada seorang bapak yang kerjaan sehari – harinya sebagai tukan becak,
beliau menyisihkan uang dari penghasilannya selama 12 tahun, dan idul adha
sekarang dia mampu berkurban sapi yang berharga 13 juta. Ntah harus merasa malu
atau termotivasi, yang jelas idul adha tahun ini saya banyak mendapat pelajaran
serta diingatkan oleh Tuhan.
Dipostingan kali ini, saya
kepengen mengajak kalian yang sudah memiliki niat berqurban dari beberapa tahun
belakang termasuk saya sendiri. Gak ada kata terlambat untuk mewujudkan sebuah
niat baik. Saya bukan ingin membandingkan tetapi coba lihat ibu dan bapak yang
berhasil membuat niatnya menjadi kenyataan. Saya sangat yakin, saya, kalian dan
siapapun yang memiliki niat berqurban tahun sekarang, 2 tahun kedepan, atau
kapanpun. Trust me, someday you’re plan will come true.
Dan bagi saya idul adha kali ini
memberikan banyak pelajaran seperti moment
- moment lain yang saya lewati. Saya belajar gak pernah ada batasan
untuk orang mewujudkan niat baiknya. Saya juga belajar tentang kegigihan sebuah
niat yang mampu menghilangkan banyak keterbatasan. Saya juga belajar, walaupun
niat baik memang baik, namun akan lebih baik jika dapat mewujudkannya dengan
cara yang baik. Terakhir saya belajar, hewan yang gak punya akal pikiran aja
udah mampu memberikan manfaat buat manusia yang berakal dan pintar. Apalagi
seorang makhluk yang memiliki akal, saya yakin pasti manusia dapat memberikan
banyak manfaat selain daging dan tulang yang dapat dinikmati
Menuju akhir postingan, saya
serasa mendapatkan semangat baru agar mampu ikutan qurban tahun depan. Doain
yak mudah – mudahan segera terwujud dan semoga doa yang kalian panjatkan
kembali lagi berkali – lipat sama kalian yang mendoakan.
Bagi sebagian orang idul adha
merupakan menikmati daging dan tulang gratis. Bagi saya, lebih dari menikmati
adalah menunjukan manfaat manusia yang hanya sekedar tulang yang dibungkus
daging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar