Rabu, 16 Oktober 2013

Sepotong Cerita dari "Struggle Net"



Selamat malam Figuran Asmara …

Tanpa bisa dihindari, dihalangi, terkadang masa lalu datang menghampiri tanpa permisi…

Kalimat diatas merupakan apa yang sedang saya rasakan sekarang. Sedang bahagia – bahagianya menyusun masa depan, eh mendadak muncul berbagai ingatan masa lalu. Aneh juga sih, soalnya udah saya coba simpan serapih – rapihnya disebuah ruang yang udah disediakan, tanpa alasan yang jelas ruang tersebut perlahan terbuka. Mengingatkan tentang yang lalu – lalu, betapa hebatnya dulu dan kurang mengenakannya perpisahan.

Mau gimana juga hidup memang kumpulan kepingan masa lalu yang tidak akan pernah bisa dihilangkan sekeras apapun kita nyoba. Dan untuk sekarang saya memilih menuliskan dalam posting ini tentang masa lalu yang melintas tanpa permisi diantara bahagianya suasana hati. So, bersiaplah bernostalgia dengan bermacam kejadian masa lalu kalian

Sewaktu maen dota 2 sama temen, saya kembali keingetan tentang sesuatu yang dulu sangat akrab dengan saya. Dan saya menganggap itu adalah rumah kedua, dimana tempat terbaik mencari kesenangan dan beteduh dikala hujan. Saya keingetan Struggle Net, warnet yang merupakan pencapaian terbesar saya dalam hidup, tempat yang memberikan banyak kisah, yang menjamin koneksi internet saya tetap aman, dan yang baru beberapa bulan belakang harus terpaksa tutup.
Ya, harus terpaksa tutup soalnya ketika buka warnet saya masih sewa tempat di orang lain. Jadi ketika yang si mpunya mau pake tempat tersebut, mau enggak mau, terpaksa atau enggak, saya harus angkat kaki. Padahal kalo dihitung – hitung udah sekitar 4 tahunan lebih saya menjalankan warnet struggle, suka dan duka jadi hal yang melengkapi berbagai bagian didalamnya.


Kalo diingat kembali sih, sebenarnya warnetnya cukup rame udah punya pelanggan tetap yang selalu setia main disana. Meskipun dulu pernah ada yang buka warnet tepat dipinggir struggle namun entah kenapa malah warnet tersebut yang tutup terlebih dahulu padahal setahun juga belum tuh warnet beroperasi.
Ngomongin struggle net pasti gak bisa dilepasin dari usaha membuatnya. Ide membuat warnet tercetus kala saya sering main diwarnet dan menghabiskan uang yang lumayan. Jika diitung – itung sih sekali maen bisa habis 4 jam, kalo mainnya personal udah 12ribu dan paket 10ribu. Dan itu dalam sehari mana biasanya seminggu saya bisa bolak balik warnet hingga 3 atau 4 kali. Kebayang gak kalo sebulan habisnya berapa :D
Sekitar tahun 2009 awal, universitas tempat saya berkuliah mengeluarkan keputusan yang menghentikan saya secara terpaksa untuk meraih gelar S1 seperti kakak. Ya, saya didrop out karena kehadiran yang bolong – bolong disemester 4. Sewaktu down – downnya idup sehabis di keluarin dari kampus, diiringi beberapa minggu sehabisnya pacar yang udah menjalani hubungan sama saya selama 2 tahun, memilih untuk meninggalkan saya karena udah saling gak cocok.
Memang yang namanya sakit hati merupakan motivasi terbaik untuk maju, saya ngalamin itu. Ketika sakit hati sehabis diputusin, dorongan menjadi semakin lebih baik pun makin besar sehingga terlahirlah ide membuat warnet selain untuk membuktikan kalo saya bisa maju tanpa mantan, bikin warnet juga merupakan salah satu cara sebagai jalan keluar menghemat uang karena saya bisa internetan kapanpun saya mau dan GRATIS.
Sekitar 2 bulan saya menyiapkan konsep usaha warnet tersebut bersama beberapa teman, mulai dari komputernya mau gimana, tempatnya mau gimana, mejanya mau gimana dan lain sebagainya. Lucunya, ketika memikirkan itu semua kita memulainya dengan modal 0 rupiah, hanya bermodalkan keinginan dan keyakinan warnet itu akan ada suatu hari nanti.
Setelah mematangkan semua konsep, nyari tempat strategis dan survey harga. Kita mengumpulkan semua data lalu menjadikannya sebuah proposal usaha. Kalo dipikirin lagi sekarang, aneh juga sih waktu itu kita semua gak punya sedikitpun tentang warnet dan kewirausahaan walaupun kita semua adalah mahasiswa jurusan informatika, tapi kekuatan sebuah niat membuat semuanya menjadi mungkin.
Dikarenakan sangat tidak mungkin mendapatkan modal sekitar 30 jutaan untuk seorang mahasiswa dan pengangguran seperti kita. Salah satu yang harus dilakukan adalah mencari investor yang mau mempercayakan uangnya kita pinjam dan putarkan menjadi sebuah usaha yang selanjutnya terus menghasilkan baginya. Namun, sejenak muncul pertanyaan dalam benak kita masing – masing, “siapa yang mau ngemodalin coba orang kita belum pernah berwirausaha?”
Rencana Tuhan yang terbaik pun muncul. Diantara kegalauan mencari modal kemana, disaat sedang ngobrol santai sama salah seorang saudara tentang rencana saya bikin warnet bertemankan secangkir kopi hangat. Sore itu, saudara saya menyanggupi memberikan jumlah modal yang saya butuhkan asalkan keuntungannya 60 : 40. Sejujurnya, ketika itu saya tidak kepikiran berapa banyak uang yang bisa saya raih dalam usaha warnet, yang saya pikirkan adalah warnet harus jadi. Dan saat itu saya benar – benar merasa kalau Pertolongan Tuhan itu nyata.
Singkat cerita, sebulan sehabis obrolan tersebut sesuatu yang masih kosong terisi sudah. Saya bisa lebih focus mengelola modal yang dipercayakan menjadi satu warnet. Setelah belanja ini itu, ngedesign ruangan, pasang jaringan dan lain sebagainya. Tibalah saat tersulit dalam menjalankan sebuah usaha yaitu memberi nama usaha. Kenapa saya bilang tersulit soalnya nama merupakan doa, dan nama merupakan panggilan terindah jika namanya jelek kemungkinan besar usahanya bakalan jelek juga.
Sehabis memikirkan dan menimbang, akhirnya tercetuslah “Struggle Net”. Nama tersebut saya ambil Karena terjemahan kata struggle adalah perjuangan dan membuat warnet merupakan perjuangan awal bagi saya dan teman – teman untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Semua teman pun setuju menamainya struggle, mereka berharap sehabis struggle net ini akan muncul perjuangan – perjuangan lainnya yang bisa kita jalani agar mampu mempercepat menggapai mimpi masing – masing.
Dibalik susah payahnya perjuangan kita semua ngebuat struggle net, apa mau dikata struggle udah tutup meninggalkan berbagai cerita dan pelajaran buat saya dan semua teman. Cerita tentang menakutkannya sebulan pertama tinggal disana karena pintu wc selalu ngebuka dan nutup sendiri. Cerita tentang salah seorang mantan yang sering ikut bolos disana. Cerita dimana saya kembali jatuh cinta dan mendapatkan pacar sehabis menjalani susahnya move on. Cerita tentang obrolan tengah malam dimana semua hal dibicarakan baik itu cinta, mimpi dan masa depan. Cerita tentang menemukannya orang – orang baru yang ngasih pelajaran ke hidup kita masing – masing. Cerita tentang malam yang mencekam disaat warnet kita menjadi target untuk dimalingi Dan cerita tentang saya yang menemukan kesenangan baru yaitu menulis.
Mengingat semuanya, saya tersenyum sendiri dan tanpa sadar meneteskan air mata. Berbagai cerita di Struggle Net memberikan kesan berbeda dihati saya, teman, mantan dan keluarga. Entah kapan saya menemukan struggle net lainnya. Tempat yang dipenuhi sejarah, cinta, perjuangan dan mimpi. Bagi saya, struggle bukanlah hanya sebuah warnet, tempat untuk usaha dan menghasilkan uang. Lebih dari itu, struggle ngasih tau sama saya bagaimana agar tetap bahagia.
I miss every moment in struggle net …
Saya merindukan ramainya kala semua computer terisi, saya merindukan bergadang sambil main pointblank bareng – bareng. Saya merindukan nongkrong didepan warnet kala matahari mulai keluar malu – malu di ufuk timur dan saya merindukan perjuangan saya dulu mempertahankan struggle yang hampir bangkrut.
Ya, walaupun struggle net udah gak ada, saya yakin pasti bakalan ada struggle – struggle net lainnya. Karena terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan kita harus terpaksa melepaskan sesuatu paling kita akrabi yang memberikan kita kenyamanan. Sebab tuhan selalu menyiapkan pertemuan baru sehabis sakitnya sebuah perpisahan.
Alhamdulillah, plong sekali rasanya sehabis menulis tentang struggle. Apakah kalian punya struggle net juga seperti saya ? atau masih dalam perjalanan menemukan struggle net ? apapun jawabannya semoga struggle netnya kalian terus membuat kalian lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar