Selamat malam figuran asmara…
Sebelum memulai postingan
izinkanlah saya memainkan sebuah lagu dan menuliskan sedikit bagian liriknya.
Mudah – mudahan jadi rekomendasi buat nambahin playist lagu diplayist kalian.
#Now Playing Cardio – SMA
“Perpisahan kan terjadi juga, suatu rencana tetaplah rencana. Dan tiga
tahun berakhirlah sudah, putih abu akan terlipat sempurna … ”
Mungkin bertepatan dengan menulis
postingan sekarang udah lima kali lagu cardio saya putar berulang ulang. Alasannya selain musiknya enak didenger,
liriknya juga ngebawa saya sejenak flashback ke masa sma dulu. Enggak kerasa
udah hampir 6 tahun saya ninggalin masa putih abu, meninggalkan berbagai cerita
tentang aku dan kamu dulu, mencoba beberapa hal salah yang belum saya tau yang
menyimpan banyak cerita lucu.
Memang yang namanya sma adalah
masa paling berkesan yang pernah ada. Moment dimana mengingatkan dunia itu
bukan hanya putih dan hitam melainkan terdapat warna abu. Tentang abunya kita
mencari kebenaran diri sendiri, mencoba berbagai hal kurang baik supaya
selanjutnya menjadi lebih baik dan keinginan agar merasa dianggap ada oleh
orang lain. Jika diingat kembali banyak sekali kenangan lucu yang selalu
membuat tersenyum sendiri.
Sesuai dengan judul kali ini
khusus saya bakalan ngajak kalian kembali flashback tentang masa – masa sma
dulu. Selamat membaca…
Masih teringat jelas, sebelum
resmi disebut siswa SMA. Saya harus melewati sedikit cobaan yang cukup ngeselin
namanya ospek. Hari dimana senioritas begitu berpengaruh dan saat dimana para
junior harus rela dimalu – maluin melakukan sesuatu yang absurd. Semisal,
membawa barang yang penuh dengan teka – teki contohnya “kue tiga cara atau
panda bertahi lalat”. Sampe sekarang saya masih belum nemuin jawaban, kenapa
tiap masuk sma harus ada ospek ? padahalkan ospek itu tidak ada gunanya dalam
pelajaran.
Saya juga kembali teringat, zaman
sma dulu lagi ngetrendnya film realita, cinta rock’nroll sama catatan akhir
sekolah. Ngebuat hampir semua siswa disekolahan kena demam film tersebut, mulai
dari cara berbicara “ah, tai” , bergaya rambut emo kaya vino sama junot dan
rasanya kurang keren jika belum menonton 2 film itu.
Ada juga satu moment sewaktu sma,
ceritanya saya punya seorang teman namanya arfan, dia bisa disebut artis
sekolahan karena cukup ganteng dan terkenal tapi masih kalah sih sama saya.
Saat kelas 3, ada beberapa siswi adik kelas ngedekatin saya. Mereka datang
sambil sunyam senyum malu gitu, layaknya wanita sedang menarik perhatian
seorang wanita. Mereka mendatangi saya yang kala itu sedang makan batagor,
sejujurnya sih agak deg degan gimana gitu soalnya 5 orang cewe cukup cantik
mendekat secara bersamaan gitu. “kakak namanya diki ya ?”, Tanya salah seorang
adik kelas. “iya benar, kenapa emangnya ?”, jawab saya cool. “ini kak anu…”,
wajah mereka mulai memerah “salamin ke ka arfan yak ka …” lanjut mereka. Jleb!
Rasanya nyesek sekali dihati, pisau mana pisau. Sejak kejadian tersebut, saya
menyarankan sama kalian yang masih sma, janganlah bersahabat dengan orang yang
lebih ganting dari kalian sebab itu akan membuat kalian terlihat lebih jelek.
SMA juga pertama kalinya saya
menemukan hobi baru setelah gagal menjadi seorang atlit basket yang digandrungi
wanita sesekolah. Saya mulai suka membaca buku, masih teringat jelas buku yang
pertama kali saya baca adalah Jomblonya Adhitia Mulya. Buku yang berisi banyak
panduan agar menjadi lebih romantis, menyadarkan tentang arti sebuah pertemanan
dan buku yang memicu saya menjadi seorang penulis. Sayangnya, udah 5 bulan ini
saya nyari – nyari buku jomblo ditiap toko buku semuanya out of stock, kalau
diantara kalian ada yang punya dan berniat menjual. Hubungi saya yak :D
Satu hal yang tidak pernah bisa
dilepaskan dari masa sma yaitu cinta. Ya, disma saya mulai menyadari something
tentang cinta. Dulu saya menyangka kalau cinta itu ada untuk dimiliki namun
kejadian disma dulu membuka mata saya. Semenjak pertama kali masuk sma saya
udah ngeceng seorang wanita namanya dhea, tetapi selama 3 tahun berlalu hingga
lulus saya tidak pernah berani buat mengungkapkannya sehingga perasaan tersebut
hanya menjadi sebuah ruang rapih dalam hati namun sengaja dikosongkan. Pada
akhirnya saya melihat ketika kelulusan ada seorang pria beruntung yang lebih
berani dibanding saya mengungkapkan perasaanya. Dan menurut kabar, beberapa
bulan kemarin dia baru saja melangsungkan pernikahan dan pria tersebut adalah
pria yang mempunyai keberanian lebih dibanding saya. Sejak saat itu saya
belajar satu hal, ketika memilih jatuh cinta diam – diam, sama halnya kita sedang
menyiapkan hati yang kurang kuat untuk disakiti diakhir.
Sebenarnya masih banyak yang
pengen cerita yang dibagi, namun apa daya ada keperluan mendadak. Mudah –
mudahan berbagai cerita diatas bisa kembali mengingatkan kalian tentang moment
moment putih abu.
Bagi saya, Sma adalah Masa Abu yang membuat
kita ingin banyak tau sesuatu yang tidak perlu, namun melahirkan cerita lucu,
tentang kita yang lugu dan mencoba menjadi pribadi baru.
Jika kalian punya cerita yang
lainnya, sharing dicomment box yaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar