Selamat malam figuran asmara …
Sama halnya dengan malam
sebelumnya, malam sekarang penyakit insomnia kembali hinggap sampe pukul
setengah 3 subuh mata ini masih terlalu segar dipejamkan untuk tidur. Mungkin,
penyakit insomnia ini hasil dari kebiasaan bergadang sewaktu mengelola struggle
net, Warnet tercinta yang sekarang udah tinggal nama.
Semakin larut malam, tak ada
sedikit pun rasa kantuk terasa diantara heningnya malam yang hanya disertai
dengkuran orang rumah dan binatang malam yang sesekali mengeluarkan suaranya.
Tangan terus saja memindahkan chanel televisi secara acak, salah satu chanel
tanpa bosan terus menayangkan ftv hingga subuh, chanel lainnya ada yang
menayangkan box office yang kurang terkenal dan berita. Ah, andai saja Baywatch
masih ada pasti bergadang gak akan sesepi sekarang. Namun, dari berbagai acara
tv malam itu, ada satu chanel yang menarik minat saya untuk menonton dan
menemukan sesuatu tak biasa.
Jika kalian menyangka chanel
tersebut menayangkan para gadis yang sedang berbikini, atau ftv yang pemeran
utamanya aura kasih, atau gossip terbaru selebritis. you’re wrong guys. Chanel
itu Cuma menayangkan seorang lelaki setengah botak sedang berbicara dihadapan
banyak orang sambil berulangkali mengulang kata “Super”. Sudah terbayang acara apa
? dan siapa yang berbicara? If you answer “Mario Teguh” tebakan kalian benar
sekali, jika ada yang menebak indro warkop itu tandanya kalian tidak punya tv.
Ya, malam itu tanpa sengaja saya nonton acara “Mario Teguh Golden Ways” yang
sedang ngebahas tema “Uang Atau Sayang”.
Kalo dilihat dari temanya sih
mirip – mirip lagu dangdut yang cukup terkenal kalo ga salah liriknya kaya gini
“...ada uang abang ku sayang, tak ada uang pantat abang ku tendang sampai sakit
selangkangan…”, kurang lebih kaya gitulah lagunya. Namun, malam itu bapak super
enggak ngebahas tentang orang yang tidak disayang karena gak ada uang hingga
ditendang sampe sakit selangkangan melainkan beliau menjelaskan tentang mana
yang baik antara sayang dan uang.
Memang, realitanya sayang sama
uang adalah 2 hal yang sangatlah berkaitan. Walaupun jatuh cinta merupakan hal
yang gratis tapi untuk menjalaninya setuju atau tidak kita butuh uang. Nonton
pake uang, Dinner pake uang, beli pulsa buat telpon – telponan pake uang,
Koneksi internet bayarnya pake uang, Beli handphone bagus pake uang, sewa hotel
pake uang bahkan seks juga bisa dibeli sama uang*eh.
Pasti kalian juga sering ngeliat
ada cewe cantik banget mau sama cowo kurang atau tidak ganteng namun dia pake
motor/mobil sport dan keliatannya banyak uang. Sehingga banyak yang bilang cewe
cantik itu kebanyakan matre, tetapi saya sih kurang setuju bukan matre tapi
tepatnya cewe cantik biasanya boros shoping dan butuh perawatan, itu ngabisin
banyak uang. So, maybe that’s a reason they searching dan love the dollar guys.
Jadi kalo kalian pada pengen dapetin cewe cantik modal terpenting pertama
sebelum usaha adalah Uang, Menurut saya sih.
Kembali lagi ke acara Mario teguh
golden way, dalam materinya bapak super yang satu ini mengeluarkan sebuah
pernyataan dan pernyataan tersebut masih saya teringat jelas dibenak. Bapak
super bilang “If you love your self, finance your self”. “uang itu ada untuk
membayar sesuatu yang tidak kita sukai misalnya kita tidak suka angkat – angkat
, kita bayar orang. Tidak suka benerin tv, kita bayar orang”, lanjut bapak
super. Umm, kalo ditelaah kembali sih memang banyak benarnya apa yang bapak
super bilang, “kalo kita sayang sama diri sendiri, biayain diri sendiri”, dan
salah satu ciri menyangi diri sendiri adalah membahagiakan diri sendiri.
seperti halnya penjabaran saya diatas jika berpacaran dengan orang cantik akan
membuat kita bahagia, kita pun harus membayar biaya untuk itu. Maksudnya bukan
membayar cinta orang cantik, melainkan membiayai perjuangan diri ketika mencoba
meraih cintanya dan menjalani hubungan kedepannya bersama dia.
Saya terdiam sejenak, kemudian
mulai mengintrospeksi diri sendiri. Buat sekarang saya masih menganggur, alasan
saya menganggur adalah saya masih nyoba ngejar mimpi menjadi penulis dan
pengusaha. Walaupun banyak rencana dan perjuangan yang saya lakuin namun hingga
sekarang hasil yang “wah” masih belum terlihat. Alasan lainnya saya menganggur
adalah saya gak mau berada dibawah jari telunjuk orang karena itu bakal
sedikitnya merenggut kebebasan saya, dan jika bekerja disebuah perusahaan yang
ngebuka lowongan, itu sama halnya saya semakin menyempitkan lowongan pekerjaan
dan mengambil hak mereka para pencari pekerjaan. Makanya, sampai kapanpun saya
tidak pernah siap bekerja, saya hanya siap memperkerjakan orang.
Pada kenyataannya, bekal yang
saya siapkan untuk menulis mulai menipis, rencana wirausaha membuka café kopi
belum berjalan, disisi lain banyak kebutuhan terus menuntut untuk dipenuhi.
Kalo minta sama orang tua udah bukan masanya lagi soalnya umur segini harusnya
tuh saya yang memberi ke orang tua bukannya meminta. Kayaknya terpaksa ataupun
tidak saya harus legowo menjalankan sesuatu yang tidak pernah ingin saya
kerjakan. Mencari lowongan pekerjaan, melamar pekerjaan dan bekerja.
Kalo keadaannya kaya gini, saya
jadi teringat perkataan raditya dika disebuah wawancara. Dika bilang,”jika
kamu ingin menjadi penulis, ada saatnya kamu harus bekerja untuk beberapa saat
entah sebulan, duabulan ataupun tigabulan. Ketika bekal untuk menulis terasa
cukup, berhentilah dan menulislah kembali”. Dulu saya percaya diri
kayaknya saya tidak perlu mengalami keadaan tersebut namun realitanya saya
butuh uang untuk modal usaha dan menulis.
Ah, rasanya gimana gitu menelan
omongan sendiri. Dulu saya bermimpi bisa kaya si poconggg yang langsung booming
dari twitter gak perlu nyari bekel buat ngejar passionnya. Dan saya menyadari
pada dasarnya manusia udah Tuhan gariskan takdirnya masing – masing. Poconggg
ya poconggg, saya ya saya, dia terkenal dengan cepat karena memang layak untuk
terkenal. Kalo saya harus terus melayakan diri biar bisa terkenal.
Terimakasih Ya Allah, Malam ini
saya belajar banyak hal. Saya belajar buat jadi orang hebat kita tidak
selamanya harus mengikuti ego kita, saya juga belajar walaupun sayang tidak
bisa dibeli sama uang tapi setidaknya kita butuh uang untuk dapeting orang yang
kita sayang, dan terakhir saya belajar ketika mengejar mimpi kadang kita harus
terpaksa melakukan hal yang tidak kita suka dan itu tidak apa asalkan hanya
untuk sementara, bukan selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar