Senin, 02 September 2013

Oleh - Oleh dari Latihan Kewirausahaan



Selamat malam figuran asmara ….
 
Kembali bertemu lagi dengan saya si manusia figuran, how are you today ?

Buat malam sekarang banyak banget yang ingin saya ceritakan pada kalian tentang beberapa hal yang saya alami baru – baru ini. Jadi, 3 hari kemarin saya diajak untuk mengikuti sebuah seminar / pelatihan kewirausahaan sama saudara saya. Mulanya saya tidak tertarik buat apa coba pelatihan kayak gitu, tetapi ketika dia bilang sehabis pelatihan selesai selalu diberi uang akomodasi cukup gede, saya tertarik untuk ikut.
Alasan saya kurang tertarik adalah pelatihan kewirausahaan gitu biasanya dipenuhi bapak – bapak pengusaha yang sudah tua namun disaat saya kesana ternyata perkiraan saya salah, disana banyak anak muda baik pria maupun wanita seumuran saya yang ikutan juga. Mulai terpikirkan rencana untuk menggaet jodoh disana sebab tidak sedikit juga wanita yang cukup cantik yang ikutan acara tersebut. Sehingga sewaktu menginjakan kaki dihotel tempat pelatihan niat saya berubah yang awalnya hanya mengharapkan uang akomodasi bertambah dengan mencari jodoh untuk mengisi ruang hati muahaha

Menurut saya, Pelatihan kewirausahaan itu cukup menyamankan bagi para peserta. Bayangkan aja, kita disediakan sebuah kamar dihotel, makan dari siang hingga pagi terjamin dan dihotel tersebut tesedia fasilitas mandi air hangat dan dingin. Tetapi, sedikit kurangnya adalah acara pelatihan tersebut tidak tersusun secara rapih, agenda – agendanya kurang jelas hingga banyak jadwal yang molor. Dan bagi saya itu bukanlah masalah besar sebab yang terpenting buat saya adalah makan gratis dan dapat melihat banyak wanita yang manis hahaha

Sejujurnya, sehabis melalui hari pertama yang jadwalnya acaranya berantakan saya udah berniat untuk kabur. Entah kenapa dalam hati seolah melarang tanpa alasan, dihari kedua pelatihan akhirnya saya menemukan alasan larangan itu. 

Hari kedua diisi dengan pembagian materi – materi tentang kewirausahaan dari berbagai narasumber yang keren. Ada dosen, pejabat pemerintahan dan juga pengusaha sukses. Diantara berbagai narasumber yang memberikan materi, ada satu perkataan narasumber yang masih jelas terngiang dalam benak saya sampe sekarang. Dalam materinya dia berkata “Salah hal terpenting dalam berwirausaha ataupun hidup adalah Mindset, ketika kita sudah memiliki mindset baik maka semuanya akan berjalan baik juga walaupun banyak masalah kurang baik menghampiri”.

Beliau menekankan sebagai pengusaha atau calon pengusaha harus memiliki mindset. Cara berpikir dalam melihat, membuat, atau menyikapi setiap tantangan yang ada. Dan agar kita punya mindset tersebut salah satu cara menanamkannya adalah menganggap diri kita zero (0). Ya, nol sebagai makhluk ciptaan tuhan yang memiliki kekurangan serta kelebihan. Melupakan sejenak berbagai pencapaian yang sudah pernah kita lakukan, melupakan embel – embel kekeluargaa yang kita bawa semisal kita berasal dari keluarga pengusaha atau guru kemudian bertanya pada diri sendiri dimana kita ingin berusaha dan bahagia. Ketika jawaban itu sudah ditemukan, kita harus mencari lalu berkumpul bersama orang – orang yang memiliki jawaban sama seperti dirikita contohnya jika jawabannya jadi pengusaha maka kita mencari lingkungan pengusaha, jika ingin menjadi pelukis kita berada dilingkungan pelukis.

Itu dimaksudkan agar kita terus mengingat mindset yang diterapkan supaya kedepannya tidak berubah kembali ke mindset yang lainnya, karena pada dasarnya pemikiran manusia selalu berubah – rubah. Dan cara terbaik agar itu tidak terjadi adalah dengan terus mengingat. Asal saja jangan terus mengingat masa lalu karena itu bakalan membuat kalian susah move on haha.

Hari terakhir, kita semua diajak outbound disebuah tempat wisata kolam air hangat dikabupaten bandung. Kita dilatih untuk membina kebersamaan dan bekerjasama untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan diacara outbound tersebut. Disana juga, pertama kalinya saya melawan ketakutan saya terhadap ketinggian dengan mencoba permainan flying fox.
 
3 hari yang melelahkan mampu saya lewati, sesampainya dirumah saya langsung menenggelamkan kepada dibantal kamar sambil membayangkan satu hal. Sebenarnya saya itu orang yang salah tempat mengikuti pelatihan kewirausahaan tersebut, karena saya berimpi menjadi penulis bukannya pengusaha. Tetapi, disana saya belajar jika memang benar tidak ada hal yang tuhan berikan untuk sia – sia termasuk pelatihan kemarin. Pelatihan kewirausahaan membuat saya berani berbicara banyak dalam sebuah seminar dan berkomunikasi dengan orang – orang baru. Serta, berbagai pengetahuan tentang kewirausahaan dipelatihan kemarin menjadikan saya orang kaya, kaya dengan ilmu dan ilmu kewirausahaan ternyata dapat diterapkan juga dalam menulis.

Diakhir postingan ini, saya teringat tentang narasumber yang memberikan materi dengan menonton sebuah video motivasi. Video itu menceritakan tentang mereka yang kurang beruntung yang mempunyai kekurangan anggota badan mereka. Tetapi mereka tetap berusaha menjadi yang terbaik dalam sebuah kompetisi “Paralympic”, melupakan kekurangan mereka sejenak, berusaha keras untuk sebuah tujuan.

Jika kalian punya rencana dan bakat untuk jadi pengusaha teruslah berusaha. Jika tidak, masih banyak jalan untuk menjadi orang kaya dan berguna bagi sesama. Karena hidup sejatinya, terus berusaha diantara kekurangan dan kelebihan tujuan agar makin disayangi Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar