Selamat malam figuran asmara ….
Kembali bertemu lagi dengan saya
si manusia figuran, how are you today ?
Buat malam sekarang banyak banget
yang ingin saya ceritakan pada kalian tentang beberapa hal yang saya alami baru
– baru ini. Jadi, 3 hari kemarin saya diajak untuk mengikuti sebuah seminar /
pelatihan kewirausahaan sama saudara saya. Mulanya saya tidak tertarik buat apa
coba pelatihan kayak gitu, tetapi ketika dia bilang sehabis pelatihan selesai
selalu diberi uang akomodasi cukup gede, saya tertarik untuk ikut.
Alasan saya kurang tertarik
adalah pelatihan kewirausahaan gitu biasanya dipenuhi bapak – bapak pengusaha
yang sudah tua namun disaat saya kesana ternyata perkiraan saya salah, disana
banyak anak muda baik pria maupun wanita seumuran saya yang ikutan juga. Mulai
terpikirkan rencana untuk menggaet jodoh disana sebab tidak sedikit juga wanita
yang cukup cantik yang ikutan acara tersebut. Sehingga sewaktu menginjakan kaki
dihotel tempat pelatihan niat saya berubah yang awalnya hanya mengharapkan uang
akomodasi bertambah dengan mencari jodoh untuk mengisi ruang hati muahaha
Menurut saya, Pelatihan
kewirausahaan itu cukup menyamankan bagi para peserta. Bayangkan aja, kita
disediakan sebuah kamar dihotel, makan dari siang hingga pagi terjamin dan
dihotel tersebut tesedia fasilitas mandi air hangat dan dingin. Tetapi, sedikit
kurangnya adalah acara pelatihan tersebut tidak tersusun secara rapih, agenda –
agendanya kurang jelas hingga banyak jadwal yang molor. Dan bagi saya itu
bukanlah masalah besar sebab yang terpenting buat saya adalah makan gratis dan dapat
melihat banyak wanita yang manis hahaha
Sejujurnya, sehabis melalui hari
pertama yang jadwalnya acaranya berantakan saya udah berniat untuk kabur. Entah
kenapa dalam hati seolah melarang tanpa alasan, dihari kedua pelatihan akhirnya
saya menemukan alasan larangan itu.
Hari kedua diisi dengan pembagian
materi – materi tentang kewirausahaan dari berbagai narasumber yang keren. Ada
dosen, pejabat pemerintahan dan juga pengusaha sukses. Diantara berbagai
narasumber yang memberikan materi, ada satu perkataan narasumber yang masih
jelas terngiang dalam benak saya sampe sekarang. Dalam materinya dia berkata “Salah
hal terpenting dalam berwirausaha ataupun hidup adalah Mindset, ketika kita
sudah memiliki mindset baik maka semuanya akan berjalan baik juga walaupun
banyak masalah kurang baik menghampiri”.
Beliau menekankan sebagai
pengusaha atau calon pengusaha harus memiliki mindset. Cara berpikir dalam
melihat, membuat, atau menyikapi setiap tantangan yang ada. Dan agar kita punya
mindset tersebut salah satu cara menanamkannya adalah menganggap diri kita zero
(0). Ya, nol sebagai makhluk ciptaan tuhan yang memiliki kekurangan serta
kelebihan. Melupakan sejenak berbagai pencapaian yang sudah pernah kita lakukan,
melupakan embel – embel kekeluargaa yang kita bawa semisal kita berasal dari
keluarga pengusaha atau guru kemudian bertanya pada diri sendiri dimana kita
ingin berusaha dan bahagia. Ketika jawaban itu sudah ditemukan, kita harus
mencari lalu berkumpul bersama orang – orang yang memiliki jawaban sama seperti
dirikita contohnya jika jawabannya jadi pengusaha maka kita mencari lingkungan
pengusaha, jika ingin menjadi pelukis kita berada dilingkungan pelukis.
Itu dimaksudkan agar kita terus
mengingat mindset yang diterapkan supaya kedepannya tidak berubah kembali ke
mindset yang lainnya, karena pada dasarnya pemikiran manusia selalu berubah –
rubah. Dan cara terbaik agar itu tidak terjadi adalah dengan terus mengingat.
Asal saja jangan terus mengingat masa lalu karena itu bakalan membuat kalian
susah move on haha.
Hari terakhir, kita semua diajak
outbound disebuah tempat wisata kolam air hangat dikabupaten bandung. Kita
dilatih untuk membina kebersamaan dan bekerjasama untuk menyelesaikan tantangan
yang diberikan diacara outbound tersebut. Disana juga, pertama kalinya saya
melawan ketakutan saya terhadap ketinggian dengan mencoba permainan flying fox.
3 hari yang melelahkan mampu saya
lewati, sesampainya dirumah saya langsung menenggelamkan kepada dibantal kamar sambil
membayangkan satu hal. Sebenarnya saya itu orang yang salah tempat mengikuti
pelatihan kewirausahaan tersebut, karena saya berimpi menjadi penulis bukannya
pengusaha. Tetapi, disana saya belajar jika memang benar tidak ada hal yang
tuhan berikan untuk sia – sia termasuk pelatihan kemarin. Pelatihan
kewirausahaan membuat saya berani berbicara banyak dalam sebuah seminar dan
berkomunikasi dengan orang – orang baru. Serta, berbagai pengetahuan tentang
kewirausahaan dipelatihan kemarin menjadikan saya orang kaya, kaya dengan ilmu
dan ilmu kewirausahaan ternyata dapat diterapkan juga dalam menulis.
Diakhir postingan ini, saya
teringat tentang narasumber yang memberikan materi dengan menonton sebuah video
motivasi. Video itu menceritakan tentang mereka yang kurang beruntung yang
mempunyai kekurangan anggota badan mereka. Tetapi mereka tetap berusaha menjadi
yang terbaik dalam sebuah kompetisi “Paralympic”, melupakan kekurangan mereka
sejenak, berusaha keras untuk sebuah tujuan.
Jika kalian punya rencana dan bakat
untuk jadi pengusaha teruslah berusaha. Jika tidak, masih banyak jalan untuk
menjadi orang kaya dan berguna bagi sesama. Karena hidup sejatinya, terus
berusaha diantara kekurangan dan kelebihan tujuan agar makin disayangi Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar