Selasa, 10 September 2013

Pengalaman Baru dan Report Rapat Minggu Kemarin

Selamat malam figuran asmara ….

Aaaaaak it’s a tired day. Ya, sangat melelahkan banyangkan aja dari kemarin mata ini belum aja saya tutup untuk bermimpi seperti biasanya sekarang harus siap bertugas menjadi panitia KPPS untuk pemilihan lurah. Oh mungkin kalau mata bisa berbicara pasti dia bakalan bilang “tutup aku kalau tidak aku akan menutup untuk selamanya”.

Hari ini, saya mendapatkan banyak pengalaman baru. Selain pertama kalinya dalam hidup menjadi panitia KPPS pemilihan pejabat pedesaan, hari ini pun membuka mata saya tentang satu kata yang saya benci bahkan bakalan terus saya benci sampai kapanpun “politik”.

Tapi tenang postingan sekarang gak bakal mencuci otak kalian agar benci sama politik melainkan akan memberi gambaran apa politik menurut saya dan diakhir you will find something meaning, so enjoy my posting now.


Tanggal 8 september tepatnya hari minggu kemarin seluruh masyarakan diharapkan memberikan suaranya dalam pemilihan pejabat pedesaaan (re:Lurah). Denger – denger sih sebelum datangnya hari minggu semua kandidat sibuk berkampanye menjual diri mereka supaya dipilih dan menjadi lurah. Ada yang memilih memberikan uang agar dipilih, ada juga yang mengobral janji manis supaya menarik minat masyarakat agar memilihnya.

Ada hal yang sangat menyayangkan pada pemilihan lurah kali ini. Pasalnya, semua kandidat adalah saudara. No 1 dengan no 2 saudara, no 2 dan no 3 pun begitu. Aneh ya, kenapa sesama saudara masih aja bersaing untuk sebuah kekuasaan padahal apakah tidak lebih baik cukup satu saja yang maju dan saudara lainnya saling mendukung. Entah apa motivasinya, sehingga mereka memilih saling berkompetisi buat satu kekuasaan, rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk berkampanye dan sementara istilah keluarga mereka lupakan, yang mereka tau tiap kandidat bukan saudara tetapi musuh yang harus dijatuhkan.

Saya berpikir, mungkin jika salah satu dari mereka telah menjabat menjadi lurah. Pasti hal pertama yang mereka pikirkan adalah bagaimana mengganti jumlah uang yang dikeluarkan selama kampanye sehingga janji – janji manis yang dilontarkan bakalan menjadi pemanis yang hilang seiring berjalannya waktu. Sepertinya sih ini tidak hanya terjadi dalam pemilihan tingkat desa, mungkin saja ini juga terjadi pada tingkatan lebih tinggi lainnya seperti caleg dan presiden. Mungkin bisa jadi juga inilah alasan kenapa banyak yang korupsi dinegara Indonesia. Memang nyatanya untuk dapet uang kitapun harus rela memancingnya dengan uang juga. And that’s have enough the reason for me why I hate politic.

Sekitar jam 3 sore saya selesai bertugas menjadi panitia KPPS menghasilkan kelelahan yang membuat mata ingin segera ditidurkan. Namun, karena saya adalah tipe orang yang kalau udah tidur sulit sekali untuk bangun saya memilih tetap memaksakan mata ini terbuka sampai selesai rapat karang taruna karena menurut saya rapat karang taruna merupakan hal terpenting sebab banyak hal yang bisa saya ambil agar bertambahnya kebijaksanaan dalam menjalani hidup.

Selepas salat isya, rapat dimulai dan kali ini rapat membahas tentang cerita keberhasilan. Dimana setiap orang menceritakan tentang keberhasilan yang pernah dia raih baik keberhasilan kecil ataupun besar. Entah karena terpaksa atau apa setiap orang memberanikan diri berbagi cerita keberhasilannya didepan banyak orang. Ada yang bercerita tentang usahanya ingin memiliki motor yang dimulai dari menabung dan harus merelakan diri berangkat kerja naik sepedah ataupun berjalan kaki. Ada juga yang bercerita berhasil menjadi juara kelas ketika sd walaupun ketika itu dia selalu sakit – sakitan sampe diatas tempat tidurpun dia terus belajar.

Sekitar jam setengah 9an kurang, nani datang buat ikut rapat. Dia meminta maaf datang telat soalnya harus bantu – bantu dihajatan saudara, katanya. Baru aja beberapa menit dia duduk saya langsung meminta dia bercerita tentang keberhasilannya. Awalnya sih dia menolak tapi akhirnya dia mau berbagi tentang cerita keberhasilannya.

Dia bercerita tentang keberhasilannya meminta maaf kepada ayahnya. Dia bilang dari dulu dia punya konflik dengan ayahnya, hubungannya sama ayahnya kurang berjalan dengan baik semenjak dia menginjak jenjang sma. Konflik tersebut membuat dia jadi orang yang berbeda, mulanya sebelum ada konflik dia berhijab, namun karena prustasi ia melepas hijabnya. Awalnya dia anak rumahan yang magrib harus ada dirumah, sejak punya konflik dia menjadi wanita yang sering pulang malam dan berangkat pagi alasannya karena dia pengen mencari kebahagiaan lain yang mampu melupakan masalahnya sejenak.

Pada akhirnya, dia sadar setelah salah seorang yang sangat dia sayangi meninggalkan dunia ini. Orang itu adalah ibunya, disaat bercerita tentang ibunya air mata nani mulai terjun bebas keluar dari matanya. Diakhir ceritanya dia bilang, “aku itu orang yang gagal karena tidak pernah bisa membuat ibu bangga dengan prestasi, aku malahan terus mikiran tentang konflik yang terjadi sama ayah. Namun, kehilangan seseorang yang paling aku sayangi ngebuat aku sadar kalau aku tidak ingin ini terjadi lagi. Walaupun aku masih menyimpan sakit hati sama ayah, tapi dibalik itu semua aku menyayanginya dan aku pengen buat dia bangga dan meminta maaf merupakan salah satu caranya”.

Cerita tersebut berhasil membuat semua yang hadir terdiam, termasuk saya. Tidak pernah terbayangkan, jika saya harus berada dalam posisi tersebut. Apakah bakalan sekuat dia dan setegar dia ? Ya, rapat malam ini ngebuat saya belajar banyak hal. Tentang sebuah keberhasilan yang bisa dicapai dengan perjuangan tanpa menyerah dan dibalut dengan sebuah doa. Serta menjadi seorang anak yang baik dibalik peraturan yang orang tua ciptakan, karena sejatinya mereka membuat peraturan tersebut agar membuat kita menjadi anak yang mampu membanggakan mereka.


Saya merupakan anak yang mudah sekali bergaul dengan orang lain namun saya adalah orang yang sulit berbicara dengan keluarga sendiri. Aneh, ya aneh sekali, tetapi dibalik itu saya menjadi sadar kalau sulitnya saya berbicara dengan keluarga sama saja artinya Tuhan telah membuat keluarga saya percaya sama diri saya dapat membanggakan mereka walaupun caranya berbeda dengan yang orang tua saya inginkan. Tapi sih bercerita dengan keluarga tuh penting banget, makanya someday saya pengen sekali bercerita tentang hidup, cinta dan mimpi saya dengan mamah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar