Selamat malam Figuran Asmara…
Balik lagi sama saya si manusia
figuran, yang mencoba menghibur dengan tulisan yang cukup terkesan murahan
namun memiliki makna dalam. Hehehe
Sebelum mulai postingan sekarang,
saya mau minta doa dari teman – teman yang lagi mantengin blog saya. Minta
doanya buat salah seorang temen saya @abankiky yang sedang dirawat dirumah
sakit karena sakit DBD, mudah – mudah diberi kesabaran untuk menghadapi
penyakitnya dan segera diberkahkan kesembuhan oleh yang maha kuasa. Amin
Woke, postingan kali ini saya
bakalan ngebahas sesuatu yang lagi ngetrend – ngetrendnya di Indonesia. Bukan
tentang konspirasi hati atau twenty years my age melainkan hiburan yang
ratingnya mengalahkan sinetron. Udah dapet gambaran ? Ya, Saya bakalan
ngomongin tentang FTV yang makin hari semakin banyak tayang dan tentunya
menyimpan sisi absurd yang cukup menarik untuk diungkap.
Apakah sisi absurd itu ?
Here we goes …
Enggak pagi, siang atau sore
pasti disalah satu chanel bakalan ada ftv yang diputar. Entah itu ceritanya
yang baru atau episode yang sudah ditayangkan namun ditayangkan kembali.
Sejujurnya, saya merupakan orang yang menyukai FTV itu sendiri, dan karena
sukanya saya bisa menebak ending cerita FTV tersebut dari judulnya serta
menggolongkan kesamaan apa saja yang biasanya terjadi dalam FTV.
Dibanding harus berlama – lama,
mari langsung saja to the point. Inilah beberapa kesamaan yang dapat saya bagi
setelah menonton ratusan FTV.
1. Judul
Yang Absurd
Tidak ada FTV yang berjudul tidak
absurd, pasti semua judulnya pada aneh. Terakhir ada satu judul yang membuat
saya enggak bisa membayangkan bagaimana jalan ceritanya. Kalau tidak salah sih
judlnya “Cantik – Cantik Bau Ayam”, apa yang terbayang ketika denger judul
kayak gitu ? Apakah yang terbayang seorang wanita cantik tapi jarang mandi dan
sering main dikandang ayam atau wanita cantik sering mandi, ke salon tetapi
suka memakai parfum bau ayam. Kadang saya bingung kenapa judulnya bisa seabsurd
itu, apa para sutradara sudah buntu mencari judul ? jika iya tolong informasikan
pada para sutradara agar comment di comment box postingan ini nanti bakal saya
kasih list judul yang lebih keren. Mungkin, Sehabis FTV berjudul “Cantik –
Cantik Bau Ayam” bakalan ada juga FTV berjudul “Ganteng – Ganteng Bau Jamban”.
2. Ceritanya
Kemungkinan Besar Tidak Akan terjadi
Jika kalian (Seorang Wanita)
sedang mengendarai motor dijalan kemudian ditabrak oleh mobil mewah yang
dikendarai oleh pria ganteng. Tabrakan tersebut ngebuat kaki sama tangan kalian
patah. Apakah kalian masih tetep terpesona sama kegantengannya sambil disertai
hembusan kipas angin yang mengipas rambut kalian sehingga terlihat lebih
menggoda? gak akan nuntut dia untuk bertanggung jawab? Atau masih berniat
menjadikan dia seorang pacar?. Jika di FTV sih paling bakalan terjadi slow motion
lalu si pria bakalan cuek sambil memandang si wanita dimana dimoment itu hanya
ada mereka berdua. Lalu, mata mereka saling bertemu akhirnya jadian deh. Kalau
itu terjadi didunia nyata pasti bakalan datang banyak orang buat ngebantu, dan
saat melihat si penabrak cuek gitu tamatlah riwayatnya soalnya udah nabrak gak
tanggung jawab lagi. Kemungkinan jadian ? Cuma 0,0000001 % itu juga sih kalau
si prianya gak dikroyok sampe mati.
3. Selalu
ada Penyamaran
Ini yang paling buat saya ngenes,
di FTV banyak sekali yang nyamar entah nyamar jadi pacar bohongan, entah jadi
tukang baso, entah jadi tukang becak atau apapun lah itu. Dan selama penyamaran
itu pasti si pemeran utama baik pria dan wanita akan saling najis dulu pada
awalnya, saling rebut namun lama kelamaan saling jatuh cinta “from ngeselin to
ngangenin” gitu mungkin sih lebih tepatnya. Terus pas diakhir pasti mereka yang
menyamar akan membuka kedok mereka, misalnya dibagian akhir episode FTV seorang
penjual becak akan jujur kalau sebenarnya dia adalah seorang direktur utama
sebuah perusahaan besar. Mulanya, pasangan peran utama akan ngambek karena
merasa dibodohi tapi tetep aja akhirnya bakalan jadi juga. Mungkin juga kasus
pak Vicky awalnya terinspirasi dari cerita FTV sehingga dia mengaku menjadi seorang
pengusaha agar diakhir mereka mengetahui kalau dia seorang penjual bakso yang
berintelektual tinggi, konspirasi hati dan labil ekonomi.
4. Berlokasi
Di Bali
Nah, ini sih yang paling bikin
saya bingung. Kenapa kebanyakan FTV berlokasi dibali? Apakah karena jika dibali
para pemain serta crew bisa sambil berlibur ? ataukah dibali banyak sekali
wanita berbikini dipantai sehingga memberi kesan mewah ? coba tolong pak
sutradara jawablah pertanyaan tersebut. Kalau bapak sudah bosan dibali coba
sesekali syuting didaerah rumah saya aja, soalnya tempat saya tinggal gak kalah
keren dibanding bali. Disini gak ada pantai namun memiliki banyak pasir putih,
gak ada bule berbikini tapi banyak anak kecil berlari sambil bertelanjang.
Semoga bisa menjadi rekomendasi ya pak.
Dibalik ke 4 point tersebut, saya
rasa FTV terlihat lebih baik dibanding dengan sinetron. Pasalnya, dalam FTV
jarang sekali muncul pemeran Antagonis menghalalkan cara agar mendapatkan
keinginannya. Dan tentunya FTV tidak membuat para penonton capek hati untuk
mengetahui endingnya karena sekali tayang langsung tamat tidak seperti serial
cinta fitri, tersanjung dan tukang bubur naik haji walaupun sudah sampai
episode 500 endingnya belum bisa ditebak.
Kayaknya segitu aja deh buat
malam ini, Kalo ada yang nemuin kesamaan lainnya share aja dicomment box. Jika
boleh berkata sih, Sebaiknya para sutradara FTV lebih bijaksana dalam
menentukan sebuah khayalan dan pelajaran.
Memang Hidup itu enggak seindah
FTV, makanya diending cerita suka ada pemberitahuan cerita ini hanya fiksi,
Mohon maaf jika ada kesamaan tokoh dan cerita. Ya, Hidup tidak seindah FTV,
Malah lebih indah darinya, tentunya kalau kalian coba mensyukurinya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar