Selasa, 22 Oktober 2013

Sumpah Pemuda versi Pemuda Figuran


Waduh udah mau memperingati sumpah pemuda aja. Padahal baru kerasa kemarin agustusan, eh sekarang udah mau sumpah pemuda lagi. Sejujurnya, saya termasuk pemuda yang sering lupa peringatan sumpah pemuda itu sendiri. Namun, saya sangat bersyukur karena @vivanews @vivalog bekerjasama dengan @id45 mengadakan lomba menulis tentang sumpah pemuda, selain memberi kesempatan untuk menyalurkan hobi saya menulis diblog, disisi lain juga saya seperti diingatkan agar selalu mengingat peringatan sumpah pemuda kedepannya.

Dikarenakan peraturan lomba blognya adalah menulis sumpah pemuda versi sendiri, ini merupakan kesempatan terbaik bagi saya menyalurkan aspirasi sebagai pemuda. So, postingan sekarang isinya bakalan tentang pemuda, pemuda dan pemuda. WOY…PEMUDINYA JANGAN LUPA!! Oh, iya maaf saya lupa mari ralat lagi. Pokonya isinya tentang pemuda dan pemudi.

Dibawah ini merupakan isi sumpah pemuda yang sudah disempurnakan sesuai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sekedar mengingatkan kembali buat kalian yang mulai lupa tentang menyentuhnya isi sumpah yang diucapkan seluruh pemuda dan pemudi Indonesia dulu.

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Nah, sekarang adalah waktunya saya untuk menunjukan kreatifitas sebagai pemuda Indonesia yang mengharapkan kemajuan terjadi dinegara ini. Saya bakalan merubah sumpah tersebut menjadi versi saya sendiri, selain untuk memenuhi persyaratan lomba tentunya sebagai cara saya menyampaikan aspirasi dan keresahan yang dirasakan sebagai salah satu pemuda Indonesia.


SUMPAH PEMUDA Manusia Figuran Version :D

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku sering lupa isi sumpah pemuda dan akan berusaha selalu mengingat dan mengaplikasikan sumpah tersebut untuk kemajuan bangsa yang satu , tanah air Indonesia.

Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku Indonesia memiliki tradisi baru yaitu Ngaret (Telat), dan kami akan berusaha merubah itu demi tepatnya waktu perubahan Negara kami, bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, akan melakukan banyak inovasi – inovasi baru agar negeri tercinta yang besar ini agar semakin besar dimata dunia, Indonesia.

Mohon maaf dengan segala kerendahan dan kekhilafan diri kepada para pahlawan pemuda dulu, saya merubah sumpah tersebut. Tapi inilah yang gambaran sebagian besar pemuda Indonesia jaman sekarang. Dan mungkin bakalan lebih afdol jika memberikan alasan kenapa saya sumpah pemuda versi saya isinya seperti itu.

Berikut adalah alasan – alasannya :

Pertama, kenapa saya ingin mengajak pemuda mengingat kembali sumpah pemuda yang dulu sebab memang kenyataannya banyak yang mulai lupa. Dan isi sumpah pemuda dulu tanpa sadar seiring berjalannya waktu tidak terpatri dalam hati pemuda Indonesia. Semisalnya isi butir pertama “Bertumpah darah satu”, ditelevisi banyak sekali diberitakan tentang pertumpahan darah yang dilakukan pemuda demi satu kepentingan,  contohnya geng motor, tawuran antar pelajar dan lain sebagainya. Ya, kepentingan bangsa sepertinya mulai terkalahkan oleh kepentingan perorangan dan golongan. Lalu isi butir kedua, “mengaku berbangsa satu”, perihal ini sepertinya gak usah dijelasin deh pasti semuanya pada sering lihat diberita online ataupun televisi. Semboyan “bhineka tunggal ika” sepertinya hanya sebuah semboyan sebab semakin kesini perbedaan menjadi hal yang sulit untuk dimaklumi dinegara ini, mungkin salah satu cara memakluminya adalah dengan menggunakan senjata, siapa yang kalah dalam debat atau perang itulah yang benar. Kemana ya perginya rasa memaklumi perbedaan yang bangsa ini miliki? . Terakhir, “menjungjung bahasa kesatuan”. Bagaimana bisa menjunjung bahasa kesatuan toh bahasa indonesianya sendiri mulai pada dirusak pemuda dan pemudi. Lahirnya bahasa alay merusak kesempurnaan bahasa Indonesia, semenjak jaman Friendster mulai bermunculan memadukan angka dan hurup dalam sebuah kata atau kalimat cotohnya 4ku, k4mu serta penempatan besar kecil hurup yang tidak beraturan missal aKu, KaMu, inDoNEsiA. Entah itu inovasi atau apa yang jelas menurut saya itu merusak bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sesuai dengan yang pernah Rasulullah katakan “salah satu cara mendekatkan diri dengan Allah adalah Berdzikir”. Dan kata “Dzikir” sama artinya dengan mengingat. Jadi, saya rasa dengan mengingat isi sumpah yang dulu dapat mendekatkan kita agar selalu mengaplikasin isi sumpahnya.
Kedua, sadar tidak sadar kita sebagai pemuda atau pemudi termasuk saya sedang dirusak oleh tradisi baru yaitu ngaret. Ngaret dalam hal apapun itu baik ngaret datang kuliah, ngaret nepatin janji ataupun ngaret berubah kearah yang lebih baik. Dan menurut saya ketika mampu merubah atau menghilangkan tradisi ngaret, saya yakin umumnya bangsa Indonesia dan khusunya pemuda pemudi Indonesia bakalan maju tepat waktu, atau bisa saja maju lebih awal dari waktu yang direncanakan. Seperti orang yang janjian dengan seseorang lainnya untuk bertemu, ketika dia takut datang telat pasti dia bakalan datang lebih awal

Ketiga, sebagai penerus bangsa ini kedepannya tentunya pemuda dan pemudi harus melakukan banyak inovasi baru. Ya, inovasi untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik. Kenapa kita yang harus berinovasi? Karena menurut saya pemuda itu diberkahi banyak ide yang luar biasa oleh Tuhan untuk menciptakan sebuah kemajuan. Cuma sayangnya terkadang ide pemuda pemudi seringkali jarang didengarkan dengan alasan belum ada pembuktian yang nyata. Tapi, saya yakin pasti pemuda Indonesia mampu melahirkan inovasi inovasi buat kemajuan ibu pertiwi. Dewasa ini banyak inovasi yang pemuda pemudi Indonesia lakukan seperti menciptakan robot yang menjadi juara dikejuaraan robot dunia, membuat mobil listrik dan inovasi lainnya yang mulai diperhitungkan di mata dunia. Bagi saya, pemuda pemudi paling kreatif adalah pemuda pemudi Indonesia.

Itulah penjelasan yang bisa saya jabarkan, semoga pada ngerti dan bisa mengambil pelajaran pasti dalam penjelasan tersebut. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. peran pemuda diindonesia layaknya pemeran figuran, mereka dicari ketika dibutuhkan saja, sisanya ya dibiarkan. hehehe. Untuk menutup postingan ini tadi saya kepikiran sebuah quotes dalam benak, isinya gini, “Bangsa yang Besar adalah menjadikan para pemuda pemudi sebagai pemberi pendapat yang layak untuk didengar”


2 komentar:

  1. Dear Vloggers,
    Tolong kirim data-data berikut untuk kelengkapan lomba blog Neo Sumpah Pemuda, dan kirim ke rizal.maulana[at]viva.co.id dengan di beri subjek "Neo Sumpah Pemuda". Data berupa: Username VIVAlog, Judul Blog, Link Blog, Nama Lengkap, Alamat, No Telp.
    Trims.

    BalasHapus
  2. Sudah dikirim mas datanya barusan :)

    BalasHapus